• Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah nama sebuah gedung kuno di kota Semarang. Dibangun pada tahun 1904 oleh Belanda, Lawang Sewu dulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan kereta api Belanda. Nama Lawang Sewu yang berarti seribu pintu berasal dari bentuk bangunannya yang mempunyai banyak pintu dan jendela. Yang menarik dari Lawang Sewu adalah suasana mistisnya yang dilengkapi dengan arsitektur megah khas jaman dahulu. Gedung Lawang Sewu juga mempunyai lantai bawah tanah yang dulunya difungsikan sebagai penjara. Harga tiket masuk Lawang Sewu adalah 10,000 Rupiah.
  • Kawasan Kota Lama
Kota lama Semarang dimulai pertama kali pada abad ke 18 ketika era pemerintahan Hindia Belanda. Hampir sama dengan kota lama-kota lama di berbagai kota besar di sepanjang pulau Jawa seperti Surakarta, Jogjakarta dan Jakarta. Semarang juga memiliki kota lama dimana ketika itu sebagai pusat perekonomian dan budaya masyarakat Jawa Tengah sekaligus menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yang berada di Jawa Tengah. Pada masanya dahulu beberapa etnis berkumpul menjadi satu di area kota lama Semarang. Dibagian utara yang dipotong oleh Kali Mberok terdapat kawasan kampung melayu yang beragama islam dengan peninggalan berupa Masjid Layur (Masjid Menara) , sementara di sisi barat terdapat kawasan orang Jawa islam dengan dibangunnya Masjid Kauman Semarang.  Sedang disisi selatan, terdapat pemukiman keturunan cina yang berkumpul menjadi satu membentuk kawasan Pecinan Semarang. Sedang bagian dalam Kota Lama terdapat bagunan arsitektur yang bagus, masyarakat menamai dengan gereja Blenduk.
  • Klenteng Sam Poo Kong
Komplek Klenteng Sam po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Zheng He)
 
Bentuk bangunan klenteng merupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan tipe klenteng yang lain, klenteng ini tidak memiliki serambi yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.
  • Brown Canyon
Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata melainkan perbukitan biasa, namun karena penambangan material yang dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun ahirnya berubah wujud seperti layaknya Green Canyon yang ada di Amerika.
 
Keindahan panorama alam yang eksotik membuat Brown Canyon ini menjadi salah satu obyek wisata dan tempat yang terbaik bagi para pecinta fotografi. Tebing-tebing yang menjulang tinggi dipadu dengan adanya pohon-pohon di puncaknya membuat tempat ini sebagai pemandangan yang sangat menarik dan sayang untuk tidak dikunjungi.
 
Dikarenakan Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata tentu saja para wisatawan harus mencari petunjuk arah sendiri, karena warga sekitar hanya tahu bahwa tempat tersebut hanyalah sebagai tempat penambangan material berupa pasir, tanah urug dan batu padas.